Setelah gagal dalam ulangan sekolahnya atau diganggu oleh Gian dan Suneo, Nobita selalu mendatangi Doraemon untuk meminta bantuannya. kemudian Doraemon biasanya akan membantu Nobita dengan menggunakan peralatan-peralatan canggih dari kantong ajaibnya. Peralatan yang sering digunakan misalnya "Baling-baling Bambu" dan "Pintu ke Mana Saja". Sering kali, Nobita keterlaluan menggunakan peralatannya dan malah terjerumus ke dalam masalah yang lebih besar.
TOKOH TOKOH :
Doraemon
Robot kucing berwarna biru dari abad ke-22 yang dikirim ke abad ke-20 untuk menolong Nobita. Lahir pada 3 September 2112.[1] Tinggi badannya 129,3 cm dan berbobot 129,3 kg. Makanan kesukaannya adalah dorayaki. Doraemon sangat menyayangi dan setia kepada Nobita. Seringkali ia menolong Nobita walaupun ia sendiri dalam kesusahan.
Menurut sebuah cerita dalam serial manga dan anime, Doraemon adalah sebuah robot kucing yang diciptakan oleh Nobita sendiri, dan setelah sekian lama Doraemon berpindah-pindah sejak pertama kali diciptakan, Doraemon diperbarui dan tubuhnya dicat baru sehingga berwarna kuning yang dirancang untuk keperluan rumah tangga keluarga kaya. Sayangnya, sebuah kesalahan terjadi ketika ia menjalani proses produksi. Tak seperti robot kucing lainnya, ia gagal melewati uji coba sehingga ia dilelang ke keluarga kelas bawah yang tak lain adalah keluarga keturunan Nobi Nobita. Doraemon tetap menjadi sebuah robot kucing berwarna kuning hingga suatu ketika di saat ia sedang mengurus bayi keluarga tersebut, sebuah robot tikus menggigit telinganya sampai hancur dan terpaksa diamputasi. Doraemon menangis dan terus menangis, ia mencoba untuk mengembalikan telinganya kembali dengan cairan penumbuh, tetapi ia mengambil cairan yang salah dan akhirnya melunturkan cat ditubuhnya yang semula kuning menjadi warna dasarnya, biru. Ia menjadi seperti sekarang ini, sebuah robot kucing berwarna biru yang tidak memiliki telinga. Sampai sekarang pun Doraemon menjadi benci dan takut terhadap tikus.
Menurut sebuah sumber lainnya, Doraemon adalah robot canggih yang diciptakan sendiri oleh Nobita. Doraemon diciptakan saat Nobita berumur separuh baya. Doraemon sudah bersama keluarga Nobita sejak awal ia diciptakan. Meskipun gagal dalam proses uji coba, Doraemon tetap menjadi sebuah robot canggih yang memiliki alat-alat ajaib yang mampu menyelesaikan semua masalah. Ia juga pengertian dan memiliki rasa kasih sayang apalagi di saat Nobita menangis dan merengek kepadanya, Doraemon dengan senang hati mendengarkan semua keluhan dan membantunya. Doraemon juga mampu memahami perasaan manusia, baik itu sedih, takut, marah, gembira, simpati, dan lainnya. Ia bertindak sesuai apa yang ia pelajari, ia dapat berteriak kegirangan, meloncat ketakutan, dan menangis. Selain itu, ia dapat bertindak sangat emosional dengan sifat tempramental yang cukup buruk ketika sedang bertengkar dengan Nobita. Ia juga memiliki "senjata rahasia" yang bisa digunakan dalam keadaan terdesak, yaitu kepalanya yang lebih keras daripada batu. Singkatnya, ia menjadi sebuah robot yang memiliki perasaan seperti manusia.
Tubuh Doraemon sangat sensitif, ia tak dapat beraktivitas dengan normal jika ia kehilangan suku cadangnya. Walaupun hanya kehilangan sebuah mur. Ia memiliki seorang adik bernama Dorami yang siap menggantikan tugasnya menjaga Nobita ketika ia menjalani servis rutin pada masa depan.
Nobita Nobi (野比 のび太 Nobi Nobita ) / Noby
Anak kelas 5 SD yang pemalas dan sering diganggu oleh Gian dan teman-temannya. Tidak pandai dalam olahraga dan juga dalam pelajaran sekolah. Walaupun begitu, ia pandai dalam membuat teka-teki, bermain karet, dan bermain tembak-menembak. Sifatnya yang terlalu baik dan suka menolong kadang-kadang malah menyeretnya ke dalam masalah. Separah apapun, pada akhirnya Nobita akan selalu bergembira. Selain kepandaian yang disebutkan sebelumnya, ia gemar tidur dan mampu tertidur lebih cepat daripada orang lain. Hobinya adalah bermain karet, hobi yang tak lazim untuk anak laki-laki di Jepang. Ia juga gemar mengumpulkan tutup botol. Cita-cita Nobita selalu berganti-ganti, ia pernah ingin menjadi ninja, guru, pilot, dan lain-lain. Pada masa depan, ia hanya menjadi seorang pegawai kantoran.
Dirinya dari masa depan seringkali datang kembali dengan mesin waktu untuk menyuruh Nobita belajar. Ini diakibatkan kemalasan Nobita sewaktu di sekolah dasar yang akhirnya berlanjut ketingkat selanjutnya dan membuat dirinya yang lebih tua menyesal dan mencoba mengubahnya pada masa lalu.
Fujimoto sang pengarang komik ini pernah mengatakan, "Nobita sebenarnya bukan tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya malas jika harus bersungguh-sungguh ketika melakukan sesuatu, sehigga setiap hari ia selalu bersantai-santai. Tapi kalau memang diperlukan, ia bisa melakukannya dengan bersungguh-sungguh."
Berbeda dengan ibunya, Nobita adalah seorang pecinta binatang. Ia pernah secara diam-diam tanpa sepengetahuan ibunya memelihara berbagai macam hewan mulai dari kucing, anjing, anak angin bernama Fuko (yang telurnya ia tetaskan sendiri), sampai seekor gajah afrika yang terpisah dari induknya.
Dalam manga, Nobita diceritakan pernah tinggal di suatu pulau kecil yang terpencil selama 10 tahun akibat keteledorannya sendiri. Namun tidak diceritakan apakah peristiwa tersebut memberikan efek terhadap perilaku atau sifatnya.
Shizuka Minamoto (源 静香 Minamoto Shizuka ) / Sue
Anak perempuan yang disukai Nobita dan akan menikah dengannya pada masa depan. Walaupun pada masa sekarang ia lebih dekat dengan Dekisugi, karena adanya kedekatan intelektual. Ia selalu membela Nobita jika Nobita dikerjai teman-temannya. Ia juga serius tetapi baik hati. Alasannya menikah dengan Nobita, karena ia tidak tega melihat Nobita yang malang dan selalu sial. Shizuka suka membuat kue dan seringkali mengundang teman-temanya untuk makan bersama. Kesukaannya adalah berendam di air panas dan makan ubi manis bakar (ubi madu). Ia bercita-cita menjadi seorang pramugari namun kenyataannya di masa depan ia hanya menjadi ibu rumah tangga biasa. Shizuka juga hobi memainkan biola, meskipun suara yang dihasilkannya tak jauh berbeda dengan nyanyian Gian. Ibunya memasukkannya ke tempat kursus piano yang tidak terlalu dia sukai.
Takeshi Goda (剛田 武 Gōda Takeshi ) / Big G
Nama panggilannya adalah "Giant" (ジャイアン Jaian ). Seorang penggertak yang namanya berasal dari kosakata bahasa Inggris, giant (raksasa). Ia memiiki sifat yang tempramental dan juga lebih memilih jalan kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Ia sangat membanggakan kemampuan menyanyinya walaupun suaranya sangat buruk dan mengganggu. Ia juga sering mengadakan konser atau resital di lapangan dan mengundang semua temannya untuk datang dan mendengarkan. Sebenarnya mereka dibuat menderita karenanya. Cita-citanya adalah menjadi penyanyi dan bisa tampil di televisi. Namun di balik semua itu, Gian adalah seorang anak kuat yang dapat diandalkan ketika teman-temannya berada dalam kesulitan. Gian juga mempunyai hobi lain yakni memasak, meskipun hasilnya juga tidak memuaskan. Selain memasak dan menyanyi, Gian mempunyai hobi yang ia rahasiakan dari teman-temannya, yaitu bermain rumah-rumahan dengan boneka-boneka miliknya. Ia memiliki anjing bernama Muku.[2] Gian juga sangat sayang terhadap adiknya Jaiko. Selain itu, Gian sangat takut jika ibunya memarahinya. Dalam keseharian, Gian sering membantu ibunya menjaga toko dan mengantar barang pesanan.
Suneo Honekawa (骨川 スネ夫 Honekawa Suneo ) / Sneech
Anak berwajah seperti rubah dari keluarga kaya. Ia sering memamerkan kekayaannya di depan Nobita, dan membuat Nobita merengek ke Doraemon agar bisa menyaingi Suneo. Walaupun begitu, Suneo sebenarnya adalah seorang anak yang sangat manja, mudah menyerah, dan penakut. Ia masih sering mengompol dan kadang harus memakai popok sewaktu tidur. Ia juga seorang narsisisme yang sering berbohong untuk menjaga harga dirinya. Teman terdekatnya adalah Gian, meskipun sebenarnya ia memendam dendam terhadap Gian yang suka mengambil dan merusak mainannya. Hobinya adalah memandang cermin, mengumpulkan perangko, mengoleksi barang antik, membuat pramodel, membuat foto panorama, dan bermain mainan dengan alat pengendali jarak jauh. Suneo mempunyai wawasan yang luas di bidang sains. Ia memiliki bakat dalam mendesain pakaian, dan cita-citanya adalah menjadi seorang perancang busana papan atas.
Suneo memiliki seorang adik laki-laki bernama Sunetsugu. Ia tinggal bersama pamannya di New York, dan jarang pulang ke Jepang. Meskipun begitu, Suneo dan Sunetsugu sering berkomunikasi lewat surat. Sunetsugu sangat bangga dengan Suneo, karena dalam suratnya Suneo selalu berbohong untuk membanggakan dirinya seperti mengatakan bahwa ia adalah anak yang paling pintar di sekolah, paling kuat di lingkungan, dan disukai banyak perempuan. Suneo juga memiliki sepupu bernama Sunekichi yang sering membuatkan remote control untuknya.
Keluarga Nobita
Tamako Nobi (野比 玉子 Nobi Tamako )
Ibunya Nobita yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ia membenci binatang, emosional, dan memarahi Nobita jika anak itu melakukan kesalahan yang tidak dikehendakinya seperti mendapat nilai nol di sekolah. Ia mendidik Nobita dengan keras dan disiplin. Pada masa muda, ia adalah seorang anak yang pintar, tapi tak pandai berolahraga. Hobinya adalah merangkai bunga.Nobisuke Nobi (野比 のび助 Nobi Nobisuke )
Ayahnya Nobita yang merupakan seorang pegawai kantoran yang baik dan penyabar. Ketika muda, ia pernah bercita-cita menjadi seorang pelukis, bahkan sempat berguru kepada seorang pelukis yang kini terkenal. Ia pandai berolahraga terutama bermain golf, tetapi ia sangat bodoh dalam pelajaran sekolah. Ia seorang perokok berat, dan kesulitan menghilangkan kebiasaan merokoknya. Sejak lama ia memimpikan untuk memiliki SIM mobil, namun selalu gagal mendapatkannya.Nobisuke selalu mengharapkan Nobita agar tidak menjadi seperti dirinya, seorang pekerja kantoran dan sering gagal dalam melakukan apapun. Ia sering membelikan Nobita setumpuk ensiklopedia yang kemudian hanya dijadikan pajangan saja. Nobisuke juga suka petualangan, ia juga sering menasihati agar Nobita keluar rumah menikmati hangatnya sinar matahari daripada hanya tidur-tiduran di rumah. Meskipun begitu, ia sangat memanjakan Nobita, ia jarang sekali memarahi Nobi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar